Khilaf

Khilaf

Senin, 20 Februari 2017

NAPAK TILAS PAHLAWAN AMPERA


              Sabtu (18/02) kemarin telah diadakan kegiatan Napak Tilas untuk memperingati “Hari Gugurnya Pahlawan Ampera Hasanuddin HM dan Perjuangan Eksponen’66 yang ke-51”. Kegiatan Napak Tilas ini dimulai di halaman bank mandiri, Jl. Lambung Mangkurat, seberang kantor PLN. Massa kemudian bergerak santai mengitari Jalan Hasan Basry, menuju Pasar Sudimampir. Di Pasar Sudimampir, tepatnya didepan Toko Roti Min Seng, massa kemudian melakukan aksi tabur bunga, untuk memperingati tempat gugurnya pahlawan ampere.

            Napak Tilas ini merupakan acara puncak dari rankaian acara yang ditujukan untuk memperingati “Gugurnya Pahlawan Ampera Hasanuddin HM dan Perjuangan Eksponen’66 yang ke-51”. Rangkaian acara penringatannya ini sendiri dimulai pada Kamis (16/02) dengan kegiatan bakti sosial, kemudian dilanjutkan pada hari Jum’at malam (17/02) dengan acara haulan, baru acara puncaknya, yaitu napak tilas yang dilakukan pada hari sabtu kemarin. Kegiatan-kegiatan peringatan ini bertujuan untuk merefleksikan semangat juang pahlawan indonesia dalam menjaga persatuan keutuhan bangsa.

            Saya secara pribadi, sangat mengapresiasi karena menurut saya kegiatan-kegiatan seperti ini sangat penting  dan mengandung nilai-nilai luhur dan sejarah, kata Rizki Eri Munadi, selaku ketua pelaksana peringatan “Hari Gugurnya Pahlawan Ampera Hasanuddin HM dan Perjuangan Eksponen’66 yang ke-51”. Ia juga mengungkapkan bahwa massa pada peringatan ini jauh lebih banyak daripada tahun lalu. Menurutnya, ini sangat bagus, mengingta Universitas Lambung Mangkurat sendiri adalah kampus perjuangan, dimana universitas ini melahirkan banyak sekali pahlawan, bukan hanya sekedar cendekiawan saja. Kepada Tim INTR-O, ia juga mengungkapkan harapannya agar kegiatan ini bisa terus berlangsung, dan mahasiswa peduli dan mau turut serta dalam kegiatan ini semakin banyak.

            Kegiatan napak tilas ini pun disambut positef oleh mahasiswa yang mengikutinya, “Acara napak tilas ini adalah sebuah momentum yang mana seharusnya kita merefleksikan semangat juang para eksponen’66 dulu dan mengimplementasikan semangat itu  pada masa-masa sekarang dengan cara berprestasi dan melakukan pengabdian-pengabdian yang berguna bagi masyarakat” ujar Rizki, salah satu mahasiswa FKIP Unlam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar