Khilaf

Khilaf

Kamis, 22 Desember 2016

VAPOR VS. ROKOK KONVENSIONAL


             Rokok elektonik atau yang lebih dikenal dengan sebutan vapor kini menjadi perbincangan dimana-mana. Sejak September lalu, rokok elektronik sangat mudah ditemukan di Banjarmasin. Rokok elektronik yang diklaim sebagai pengganti rokok konvensional ini menjadi sebuah alternatif bagi para perokok yang ingin berhenti total untuk menjadi seorang perokok aktif. Namun pada kenyataannya, banyak remaja di bawah umur yang akhirnya menggunakan rokok elektronik, baik itu hanya sebagai ajang coba-coba atapun hanya sekadar mengikuti trend saja.

            Alasan mereka menggunakan rokok elektronik pun beragam, seperti Fendi, remaja yang merupakan perokok elektronik ini menggunakan vapor karena menganggap bahwa efek yang ditumbulkan vapor tidak membahayakan seperti rokok konvensional. Fendi yang ditemui pada Kamis (22/12) kemarin mengatakan bahwa asap yang keluar dari hasil rokok elektronik bukanlah asap yang sama dengan asap pembakaran tembakau. “Iya, lebih aman, asap yang dihasilkan vapor kan berupa uap air,” Fendi menerangkan.


          Saat disinggung mengenai banyaknya kasus tentang meledaknya rokok elektronik, Fendi menanggapinya dengan santai. Menurutnya, hal tersebut terjadi karena baterai yang rusak dan kurangnya perhatian dari si pemakai. Fendi juga menjelaskan bahwa pemeliharaan baterai secara berkala akan membantu untuk menghindari terjadinya ledakan pada vapor. “Paling karena baterai, ya, lebih diperhatikan lagi penggunan baterainya,” Fendi kembali menambahkan.
            Pernyataan Fendi tersebut bertentangan dengan yang dikatakan oleh Hendra, seorang perokok konvensional. Hendra menganggap rokok elektronik sama sekali tidak berbeda dengan rokok biasa. Menurutnya, perbedaannya hanya terdapat pada bau asap rokoknya saja, namun efek yang ditimbulkan tidak jauh berbeda. “Ah, sama saja, bahaya yang ditimbul juga kurang lebih, malah lebih bahaya vapor karena jika lalai bisa menyebabkan ledakan, berbeda sama rokok (yang tidak menimbulkan ledakan).” jelas Hendra.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar