Khilaf

Khilaf

Sabtu, 28 Mei 2016

SHORT MOVIE WORKSHOP


           Jumat (27/5) kemarin mahasiswa-mahasiswa dari program studi Ilmu Komunikasi angkatan 2013, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Lambung Mangkurat (ULM) Banjarmasin sukses menggelar short movie workshop. Workshop tersebut bertema “Melalui Film, Mari Kita Bangun Kreativitas Generasi Banua.” Workshop perfilman ini mendatangkan 3 pemateri dari Borneo Production International, yaitu Pierce Vauugh, Ray Dewati dan Henny.

            Workshop yang digelar di Aula Dinas Pendidikan Prov. Kalsel sejak pukul 14.00 hingga 18.00 WITA ini diikuti oleh sekitar 180 peserta. Workshop ini sendiri digelar dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Ajang Khusus, dimana dalam mata kuliah ini mahasiswa dituntut untuk bisa menjadi seorang Event Organizer (EO) yang handal. “ Disini kami dituntut untuk membuat acara, dan kami membuat perencanaan, membuat anggaran, sampai kami bisa mengaplikasikannya hingga saat ini,” ungkap Rizky Altama selaku ketua pelaksana.

            Rizky juga menjelaskan bahwa worshop perfilman dipilih mengingat perfilman lokal di Banjarmasin kurang diminati masyarakat. Oleh karena itu, ia berharap dengan menghadirkan workshop ini di Banjarmasin, sinematografer-sinematografer muda bisa belajar langsung dari ahlinya dan memunculkan bibit-bibit sinematografer baru. Meskipun begitu, Rizky juga mengakui kendala publikasi masih menjadi tantangan dalam workshop ini, megingat waktunya yang singkat. Namun, ia berharap kedepannya akan ada lagi workshop perfilman season 2 di Banjarmasin.

            Workshop yang diikuti dengan antusias oleh para pesertanya ini membahas berbagai hal seputar film, seperti alasan orang-orang membuat film, apa itu film, dan dasar-dasar membuat film. Ketiga pemateri dari BPI memaparkan dengan menarik bahwa ada 7 alasan mengapa orang membuat film, yaitu untuk mendapatkan uang, menyebarkan pesan, mengekspresikan diri, mengedukasi, menghibur, meningkatkan kepedulian, dan bersenang-senang. Pemateri juga menjelaskan bahwa film itu adalah sebuah cerita, “when you watch film, you watch other people story,” papar Pierce. Cerita dalam sebuah film adalah mengenai karakter yang menghadapi tantangan atau masalah dan bagaimana mereka menyelesaikan masalah tersebut. Menurut Pierce, film yang paling berkesan adalah film yang berasal dari kejadian nyata yang dihadapi seseorang.

            Hal lain yang sangat menarik dan menginspirasi—selain pemaparan materi—bagi audience dalam workshop ini adalah banyaknya film pendek atau pun behind the scene yang diputar oleh BPI. Selain itu, Pierce yang berasal dari Prancis, memaparkan materinya dalam bahasa Inggris yang kemudian diterjemahkan oleh Ray dan Henny, juga memberikan keunikan dan keasikan tersendiri dalam workshop ini. “Asik banar, narsumnya asik, presentasinya asik, sampai kada terasa sudah jam 6,” tutup Halimatus Sa’adiyah yang merupakan mahasiswi sekaligus peserta dalam workshop tersebut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar